Sabtu, 11 Februari 2012
Meditasi
Meditasi
Raja Yoga berarti raja dari
segala yoga. Dalam raja yoga kita biasanya mulai dengan meditasi. Ada suatu
filosofi besar yang mendasar di dalamnya. Orang mungkin bertanya mengapa perlu
untuk memulai dengan meditasi pada tingkat pertama dari raja yoga. Jawabannya
sangat sederhana dan mudah. Kita sekarang mengumpulkan diri kita pada satu
titik sehingga pikiran kita masing-masing dapat meninggalkan kebiasaannya
berkeliaran yang sudah lama terbentuk. Dengan praktek ini kita mengatur pikiran
kita masing-masing pada jalan yang benar. Karena pikiran sekarang merubah
bentuk kebiasaannya. Jika semua ini dilakukan pikiran-pikiran kita tentu saja
tidak akan kesasar.
Di dalam sistim pelatihan
Sahaj Marg kita memulai dari dhyan yaitu langkah ketujuh dari Patanjali Yoga.
Tetapkan pikiran kita pada satu titik dengan tujuan untuk menjalankan meditasi.
Langkah-langkah sebelumnya bukanlah dipelajari secara terpisah, tetapi secara
otomatis masuk ke dalam praktek saat kita mulai dengan meditasi. Dengan
demikian banyak waktu dan tenaga kita disimpan.
Meditasi mungkin didefinisikan sebagai memikirkan
terus menerus atas sesuatu atau tentang sesuatu.
Sedikit banyak, oleh karena itu siapapun yang
memikirkan terus menerus atas sesuatu mungkin dapat dikatakan terlibat dengan suatu
meditasi. Guru-guru kuno dua-duanya, di Timur dan di Barat diajarkan bahwa
sebagai apa seseorang meditasi, dia akan menjadi seperti yang dimeditasikan.
Oleh karena itu mengikuti pendapat bahwa pada apa yang kita meditasikan kita
mendapat atau menjadi seperti demikian dan merupakan kebalikan dari formula
ini, jika kita ingin menjadi sesuatu, kita harus meditasi terhadap keinginan
tersebut dan tidak ada yang lainnya lagi. Oleh karena itu jika tujuan kita
adalah mencapai kenyataan atau menginginkan hasil yang dicapai menjadi satu
dengan yang Paling Besar, maka obyek dari meditasi haruslah yang Paling Besar
tersebut dan tidak ada lainnya lagi.
Tempat untuk meditasi.
Milikilah suatu tempat khusus
untuk meditasi, mempunyai sikap tubuh khusus, mempunyai waktu yang khusus. Ini
menciptakan suatu lingkungan di dalam mana
begitu kita datang, secara otomatis kita masuk dalam suasana meditasi,
suasana hati merenung sehingga tempat khusus tersebut yang kita sediakan untuk
meditasi dapat kamu katakan sebagai sebuah ashram juga.
Sikap tubuh.
Duduk dalam sikap tubuh yang
cocok untuk satu jam di pagi hari dengan cara yang paling alami. Sikap tubuh
harus selalu sama. Alasannya adalah dengan cara ini dia mendapati dirinya
sendiri dihubungkan dengan kekuatan yang besar sekali. Satu-satunya yang dia
terima pada permulaan untuk mencapai tujuannya yang khusus. Jadi suatu keadaan
dimana dia dihubungkan dengan yang NYATA menolong dia banyak sekali sebagai
permulaan yang utama.
Posisi tulang punggung tegak
lurus,leher dan kepala dalam satu garis tegak lurus selama meditasi telah
diajarkan merupakan posisi yang paling menguntungkan sejak jaman dahulu kala.
Karena aliran keagungan suci dipercaya turun langsung pada abhyasi dalam sikap
tubuh demikian. Di dalam cara atau praktek kami, bagaimanapun ini tidak
dituntut. Biasanya saya menganjurkan abhyasi untuk duduk sewajarnya dengan
sikap tubuh yang enak. Selain itu bahkan mereka yang mengambil posisi
benar-benar lurus, sering ditemukan memberikan jalan secara otomatis kepada
seorang pemohon, perlaha-lahan posisinya jatuh ke depan, sebagai bentuk
timbulnya suatu penyerapan kebahagiaan. Dengan begitu mungkin dianggap lebih
alamiah bahkan untuk tujuan naik ke keadaan kesadaran yang lebih tinggi.
Sebenarnya suatu perdebatan terhadap suatu hal yang termasuk lebih kecil
artinya , nampaknya tidak ada hubungannya.
Waktu untuk meditasi.
Sebaiknya duduk saat subuh
untuk meditasi atau juka itu tidak memungkinkan pada jam tertentu yang cocok
dengan abhyasi. Jangan merasa terganggu dengan hal-hal di luar tetapi tetap
sibuk dengan pekerjaan kamu sendiri, pikirkan bahwa mereka sedang menolong kamu
untuk merasakan kebutuhan akan penyerapan yang lebih besar di dalam praktekmu.
Baik untuk meditasi antara jam 2 dan jam 4 pagi karena itulah saat yang paling
baik selam 24 jam.
Mengapa kita harus meditasi selama satu jam?
Pada permulaan ketika kita
muali meditasi, mungkin kamu tidak mampu untuk benar-benar meditasi, bahkan
untuk satu menit dalam waktu 1 jam tersebut. Dan lama kelamaan kita mampu
meditasi, sungguh-sungguh meditasi untuk waktu yang lebih lama dan lebih lama
dan lebih lama. Karena ketika kita mulai, banyak waktu terbuang untuk
menyesuaikan diri kita dengan situasinya, mencoba untuk mengontrol atas
pikiran-pikiran kita, menempatkannya pada obyek dari meditasi dan menyimpannya
di sana.
Pertama-tama kita harus
membuat tubuh enak, dan sangat sering kamu akan menemukan orang-orang tidak
mampu melakukannya bahkan selam seluruh periode meditasi. Mereka
menggeliat-geliat, berputar dan mencoba
untuk menemukan posisi yang menyenangkan. Setelah itu kita harus mulai menyusun
kekauata pikiran dan perasaan.
Jadi bila kamu memikirkan
baik-baik hal ini, kamu akan benar-benar menghargai bahwa untuk meditasi secara
pantas memerlukan banyak sekali waktu. Dan hanya pada waktu kita mulai
benar-benar meditasi perkembangan kita dimulai. Jadi itulah persoalan dengan meditasi,
sementara meditasi menyediakan janji yang sangat banyak, semua ini tergantung
pada kita. bagaimana kita melakukannya. Dan oleh karena itu Master berkata :
“Meditasi setiap hari”. Karena dengan melakukan ini lagi dan lagi kita lambat
laun menambah kemampuan kita untuk menerima perintah atas situasi yang ada.
Jadi meditasilah setiap hari
dan dia telah menjelaskan itu harus dilakukan pada waktu yang sama, dalam
tempat yang sama, karena dengan demikian pikiran secara otomatis menjadi
terbiasa pada apa yang harus dikerjakan. Jadi meditasi sebaiknya dipraktekkan seperti
yang diperintahkan dan dalam sikap yang sudah diatur. Karena dengan demikian
kita secara otomatis masuk ke dalam keadaan meditasi pada waktu yang tepat.
Kamu tahu, ketika sapi diperah pada saat yang tepat, susu tersebut mulai
menetes secara otomatis. Lihat, inilah nilai dari suatu hidup secara teratur.
Dapatkah kita meditasi lebih dari satu jam untuk satu
kali meditasi?
Kita tidak boleh. Kita harus
melatih semacam kontrol yang dapat membedakan atas waktu meditasi kita. Dapat
terjadi kadang-kadang kita meditasi lebih dari 1 jam. Tetapi jika terus terjadi
maka mungkin kita harus menyimpan sebuah jam weker dan keluar dari persoalan
tersebut. Karena di dalam Sahaj Marg terlalu banyak meditasi memberikan suatu
tekanan pada otak - setiap satu kali sitting. Karena Babuji telah mengatakan
kita dapat meditasi selam 1 jam untuk satu kali meditasi, beberapa kali dalam 1
hari, jika kamu mempunyai waktu, tetapi tidak lebih dari 1 jam setiap kalinya.
Ini sangat dimungkinkan untuk
1 jam sitting kelihatannya seperti baru lima menit berlalu dan untuk 5 menit
sitting kelihatannya seperti sudah 1 jam. Tidak ada yang harus dilakukan dengan
kwalitas dari transmisi. Ini hanya menunjukkan bahwa ada perubahan dalam
pemahaman kita sementara ini seperti yang kita mengerti.
Mengapa kita harus menutup mata ketika kita meditasi ?
Ketika kita membuka mata,
kita melihat dunia luar. Ketika kita menutup mata, kita dapat mengalihkan
perhatian pada keadaan di dalam diri kita sendiri. Oleh karena itu dalam
meditasi kita harus selalu menutup mata kita.
Apa tujuan meditasi ?
Meditasi adalah suatu proses.
Ini adalah suatu proses dimana kita menjalankannya guna mencapai sebuah tujuan
yang ingin dicapai, yaitu suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya atau
sudah dikodratkan. Saya tidak mengatakan : “Baik, kereta api sedang berjalan,
biarkan saya pergi kemanapun kereta api itu pergi. Saya akan berhenti di Howrah
daripada di Vijayawada, dan itupun saya akan turun hanya karena kereta api
sudah tiba pada sebuah persimpangan atau pada sebuah ujung yang penghabisan.
Meditasi adalah sebuah pelatihan yang menggunakan pikiran untuk tujuan mengatur
pikiran dengan usaha kita. Jika pikiran kita dapat secara otomatis mengatur
sendiri, mengapa kita harus meditasi ? Kita sudah menjadi orang suci (Rishis) !
Seperti yang Babuji katakan, seluruh tujuan meditasi adalah untuk mengadakan
pemutaran dari kenyataan hidup ini bahwa pikiran adalah master/tuan kita. Kita
harus menjadi tuan atas pikiran kita. Hanya sebatas ini, kita hanya
membalikkannya saja. Kamu tahu, tetapi inipun kita harus mengerjakannya. Hal
ini seperti menunggang kuda. Kamu harus naik kuda itu dan melatihnya. Kamu
tidak dapat menunjukkan sebuah buku dan berkata : “Ijinkanlah saya naik ke
punggungmu dengan layak. Kamu pasti seekor kuda yang baik !”. Kamu harus naik,
kamu harus menanggung resiko dilempar beberapa kali. Kamu harus menunggangnya
dengan lemah lembut/ hati-hati tetapi dengan kontrol penuh terhadap
kekuatannya. Kamu harus manis tetapi juga kamu harus tegas.
Pikiran harus diatur dengan
sadhana kita dan ini dapat dimungkinkan hanya dengan disiplin awal yang
digunakan untuk meditasi. Ini berarti bahwa sedikit kedisiplinan adalah hal
pertama yang dibutuhkan untuk menghasilkan disiplin yang lebih besar dan yang
paling besar. Jadi adanya sedikit kedisiplinan ini lah yang kita butuhkan,
pertama secara fisik bahwa sedikit kedisiplinan digunakan untuk meditasi dulu.
Secara mental sedikit kedisiplinan digunakan untuk mencoba meditasi terhadap
apa yang harus kita meditasikan. Dengan cara demikian tercapai yang lebih besar
dan lebih besar lagi pengontrolan yang teratur atas pikiran kita; yang membawa
kepada disiplin fisik yang lebih besar dan lebih besar lagi sebagai hasil
daripadanya. Karena pikiranlah yang memberi input ke dalam tubuh atas
perbuatan-perbuatan, keinginan-keinginannya. Oleh karena itu meditasi adalah
aktivitas yang paling penting, kalau kita intin membuat disiplin diri kita
sendiri. Karena pada awalnya hal ini akan memungkinkan terjadinya disiplin
mental, kemudian hal ini akan memungkinkan terjadinya disiplin fisik, mengatur
kehidupan kita, memberi ketentraman di dalamnya, menghasilkan disiplin mental
yang lebih besar dan lebih besar, menghasilkan dukungan terhadap dirimu
sendiri, semacam perputaran yang menopang diri kita untuk membuat tujuan kita
dapat dicapai. Oleh karena itu tanpa sedikit kedisiplinan tujuan tidak dapat
dicapai. Jadi suatu tujuan memungkinkan untuk dicapai selama kita mempunyai
kedisiplinan di dalam diri kita.
Jika tidak ada disiplin
mental, disiplin fisik tidak dapat terjadi. Itulah mengapa kita meditasi. Untuk
memperoleh pengaturan terhadap pikiran, membuatnya menjadi disiplin, membuatnya
memungkinkan bagi kita untuk menggunakan pikiran kemanapun kita memilihnya,
menggunakan pikiran, tidak menggunakan pikiran, menggunakan pikiran - dengan
demikian mencapai 100 % kekuatan pikiran, sehingga memungkinkan apa yang sudah
dijanjikan dari suatu yoga yaitu yogi (orang yang melakukan yoga) akan menjadi
mahir dalam apapun yang dia kerjakan.
Mengapa kita tidak meditasi pada titik-titik lainnya ?
Titik di antara kedua alis.
Pada titik ini ada sebuah plexus (pusat tenaga) terletak yang bertanggung jawab
untuk mendistribusikan kekuatan melalui sistem, kekuatan kehidupan - shakti,
itulah yang kita sebut dalam bahasa sansekerta. Ketika seseorang meditasi pada
titik ini, orang akan mempunyai kemampuan atau orang akan mencapai kemampuan
untuk mengontrol shaktinya saja. Alasan yang sama berlaku untuk meditasi pada
titik di hidung. Kita sudah diberitahu, di sini kamu akan memperolah kekuatan
ekstra tertentu yang berbeda, misalnya kemampuan untuk melihat sesuatu yang
kamu tidak dapat lihat dengan mata, mencium sesuatu yang kamu tidak dapat cium
dengan hidung.
Dalam Sahaj Marg kekuatan
tidak dapat melakukan apa-apa terhadap kenaikan spiritual. Kenyataannya
seseorang berkembang kepada Yang Tertinggi dan suatu hari seseorang keluar dari
tubuhnya masuk ke alam baka. Semua kekuatan, semua hal-hal lain yang sudah dicapainya,
ditinggalkan dibelakang sini. Jadi apa yang orang lakukan dengan kekuatan ?
Kekuatan adalah sesuatu yang orang pergunakan selama ia berada di dunia
sementara, kehidupan sementara dan semua ini bisa semakin merosot.
Mengapa kita tidak meditasi pada obyek dan
bentuk-bentuk lainnya ?
Bagaimana saya meditasi pada
yang suci ? Master saya berkata, “Selama kamu meditasi pada bentuk yang
terbatas, nama yang terbatas, berarti di sana ada pembatasan. Ketika kamu
menyebut Shiva, dia hanyalah seorang Shiva, mungkin dengan senjatanya yang bermata
tiga, dan ini, dan itu dan ular yang melingkar di leher. Ketika kamu menyebut
Wisnu, dia hanyalah seorang Wisnu”. Jadi Master saya berkata, “Berjalanlah
melebihi bentuk-bentuk ini, mereka hanyalah petugas-petugas alam. Yang satu
adalah dewa pencipta, yang satu dewa pemelihara, yang satu dewa perusak. Mereka
hanyalah petugas-petugas. Prinsip yang utama adalah apa yang kamu sebut PARA
yaitu tidak mempunyai nama, tidak berbentuk, tidak mempunyai lambang-lambang.
Dia tidak berbentuk, jadi dalam sistem kita tidak mempunyai bentuk. Dia tidak
bernama, jadi kita tidak mempunyai sebuah mantera.
Jika kita mencoba untuk
meditasi dengan 2 sistem atau 2 guru atau 2 hal yang berbeda yang sedang
berperang di dalam pikiran kita, bahkan walaupun yang satu itu baik, kita
sesungguhnya sedang menghancurkan diri kita sendiri. Oleh karena itu
ingat-ingatlah kembali. Meditasilah hanya menurut sistem, apapun sistem yang
kamu pakai. Jika kamu ingin mengikuti meditasi cara Sahaj Marg, kamu harus
melakukannya secara lengkap, seluruhnya, mengesampingkan yang lain-lainnya.
Kita tidak dapat mempunyai 2 Tuhan, kita tidak dapat mempunyai 2 metode, kita
tidak dapat mempunyai 2 arus yang mengalir bersamaan di dalam pikiran. Ini
seperti mencoba menciptakan daging dari sayur-sayuran . Hal ini tidaklah
mungkin.
Mengapa kita meditasi
pada hati ?
1. Hati adalah tempat duduknya Tuhan. Jadi ketika kamu
ingin mendekati Tuhan melalui sistem yang ada pada kamu, kamu mendekatinya
dengan merasakan kehadiran Dia di dalam hatimu. Tuhan berkata di dalam Gita :
“Saya ada di dalam hati setiap mahluk hidup ciptaan Tuhan”.
2. Hati adalah tempat dimana kehidupan manusia, karakter
manusia di tentukan.
3. Hati adalah yang menguasai hidup, di dalam sanalah
jika ada hati, kita hidup. Jika hati berhenti bekerja, kitapun berhenti untuk
hidup.
4. Hati adalah tempat dimana sirkulasi darah dimulai
dan berhenti. Kamu tahu darah adalah unsur pokok yang paling penting bagi
sistem manusia. Karena darahlah yang membawa zat makanan kepada setiap bagian
tubuh, membawa kembali produk-produk sisa dari kehidupan, mengalirkannya ke
dalam paru-paru, menjernihkan dan kemudian mengalirkan kembali kepada seluruh
bagian melalui sistem tubuh.
Jadi hati dan darah merupakan
bagian atau komponen yang sangat penting dalam kehidupan kita dan jika
pembersihan dilaksanakan di sini, ini sudah mencakup seluruh sistem yang ada.
Dan oleh karenanya kita membersihkan hati, menanamkan cinta ke dalam hati, inilah
yang kita coba untuk lakukan di dalam Sahaj Marg. Dalam banyak hal kita mencoba
membuat resapan dari penggunaan kekuatan yang unik, kekuatan atas cinta,
kekuatan atas hasil karya spiritual Master masuk ke dalam hati, dari tempat ini
kemudian menyebar melalui seluruh sistem.
Master menempatkan dirinya sendiri, benihnya
ke dalam hati dan oleh karena itu jika kita menerima biji tersebut dengan cara
yang kita harus menerimanya, keajaiban terjadi bahwa masing-masing dari kita
menjadi anak Master dalam segala hal yang diperlukan oleh seorang anak.
Kita harus melunakan hati
kita, buat batu karang tersebut menjadi cair kembali, lembut. Apa tanda pertama
dari kelunakan ini telah datang dalam dirimu ? Airmata ! Orang-orang meditasi
dan mereka mulai menangis tanpa mereka mengetahui mengapa airmata keluar dari
matanya. Inilah tanda pertama bahwa hati telah mulai mencair. Saat kekerasan
hati yang seperti karang ini telah hilang dan hati sudah menjadi lunak dan
lembut, Master membentuknya menjadi seperti apa yang Dia inginkan.
Sahaj Marg berhubungan dengan
hati, Sahaj Marg bekerja pada hati, Sahaj Marg bekerja dengan hati. Kita
mengirimkan sesuatu dari hati ke hati. Hatilah yang kita ubah. Apalah artinya
manusia selain hatinya ? Disitulah bagaimana manusia digambarkan - murah hati,
baik hati, berhati iblis, berhati keji, berhati dingin dan sebagainya. Inilah
bagaimana kita menggambarkan manusia.
Hari ini kita tidak mengerti
diri kita, bagaimana kita dapat mengerti orang lain ? Orang yang mengerti
dirinya sendiri dapat mengerti setiap orang. Orang yang tidak mengerti dirinya
sendiri, tidak dapat mengerti apapun. Bagaimana untuk memperoleh pengertian ini
? Duduk dan meditasi. Pusatkan perhatianmu pada hati dan kemudian lihatlah
dalam dirimu keindahan yang sangat besar, misteri yang sangat bagus ada di
sana.
Pikiran diubah sebagai hati.
Dengan meditasi saya
membersihkan alat pemahaman saya yaitu pikiran. Seperti Babuji katakan: “Alat
yang pokok”. “Untuk kehancuran kamu dan untuk kebangkitan kamu”. Tidak ada yang
dapat sepenuhnya menghancurkan kamu seperti yang dilakukan oleh pikiran jika
kamu berpikir salah, tidak ada yang dapat membantu mengangkat kamu kepada Tuhan
seperti yang dapat dilakukan oleh pikiranmu. Oleh karena itu dalam teknik raja
yoga, pikiranlah yang kita gunakan, pikiranlah yang kita jadikan tuan,
pikiranlah yang kita pakai. Tetapi setelah melakukan itu, keseluruhannya
dipindahkan ke hati. Seperti yang kita sebut dalam istilah kejiwaan yoga :
sekarang hati menjadi pikiran. Kita berpikir dengan hati, kita melihat dengan
hati, kita mendengar dengan hati, kita berbicara dengan hati, hati sudah
menjadi diri saya. Kamu lihat, inilah keajaiban spirituality, bahwa kita
membuat seluruh kehidupan dengan mengatur pikiran, dengan memperoleh kontrol yang
luar biasa atau pengaturan pikiran. Sekarang kita mampu mengenal kebijaksanaan
memiliki, untuk memindahkan seluruh kesadaran, alat-alat yang berhubungan
dengan pengertian ke dalam hati. Kemudian dimulailah spirituality yang
sesungguhnya.
Meditasi adalah menunggu.
Kosongkan pikiranmu.
Bersihkan semua isinya - yang baik, yang buruk, yang diinginkan, yang tidak
menyenangkan - semuanya. Buka pintu. Sabar. Tunggu. Samskara terlalu banyak di
dalam dirimu. Jangan khawatir dengannya. Kamu berhenti menciptakan samskara.
Saya akan melepaskan apa yang ada di dalam kamu dan membuat kamu siap seperti
kendaraan sebagaimana apa yang harus dimasukkan ke dalam kamu untuk muncul dan
menempati posisi yang tepat yaitu di hatimu.
Bersihkan hatimu, sucikan,
buat segalanya siap sedia dan tunggu pemunculan Master. Menunggu berarti sungguh-sungguh membiarkan sebuah proses berlangsung
secara lengkap. Kamu memulai suatu
proses dan kemudian menunggu. Kamu memasukkan kentang ke dalam panci,
meletakannya di atas api dan kemudian menunggu. Menunggu menyatakan sebuah
pengertian terhadap banyak hal. Seseorang yang dapat menunggu adalah orang yang
mempunyai kepercayaan dan oleh karenanya dia mempunyai kesabaran untuk
menunggu. Dia mempunyai kepercayaan karena dia tahu bahwa apa yang sudah
dimulai harus berakhir. Tidak dapat berhenti. Oleh karena itu unsur kepercayaan
masuk. Kepercayaan adalah apa yang ada di belakang kemampuan untuk menunggu.
Kepercayaan dapat memindahkan gunung. Ketika saya mempunyai kepercayaan di
dalam DIA, kekuatan Dia harus mengalir ke dalam saya. Hal ini seperti jika ada
ruang kosong, maka kekuatan DIA akan ditarik menuju saya.
Menunggu tidak ada batasnya.
Oleh karenanya menunggu menanggung atau mengambil bagian atas karakter yang
tidak terbatas. Mengingat melakukannya berarti menghabiskan waktu dalam
bagian-bagian kecil, bagian-bagian yang berbeda yaitu apa yang kita sebut detik,
menit, jam. Jadi lebih jauh dikatakan orang yang menunggu adalah yang mampu
berada di dalam ketidak terbatasan. Oleh karena itu Master adalh seorang yang
dapat selalu menunggu.
Jadi kemampuna untuk menunggu
menunjukkan kesabaran dan kepercayaan, kemampuan menunggu untuk jangka waktu
panjang menunjukkan kepercayaan yang lebih besar dan lebih besar. Kemampuan
untuk menunggu secara tidak terbatas menunjukkan kepercayaan yang tidak
terbatas. Jadi inilah kapasitas yang harus kita kembangkan. Mohon dimengerti
bahwa hidup adalah menunggu. Jika kita salah melakukan aktivitas hidup, maka
kita lebih bodoh daripada binatang. Menunggu adalah perintah. Memperolehnya
bukanlah tanggung jawabmu. Ketika kita menuggu - DIA memberi.
Kita benar-benar membuat
sesuatu terjadi tanpa melakukan apapun. Saya tidak memanggil Tuhan untuk masuk
ke dalam diri saya. DIA memang sudah berada di sana. Saya bahkan tidak harus
membersihkan diri saya. Preceptor dan Master yang akan melakukannya. Saya hanya
harus menyerahkan diri saya dengan sabar. Saya harus mau menerima. Satu-satunya cara untuk membuat sesuatu
terjadi tanpa melakukan apa-apa adalah dengan meditasi.
Obyek dan metode meditasi.
Dalam sistem kami, abhyasi
dianjurkan untuk meditasi pada hati, pikirkan bahwa cahaya Tuhan ada di sana.
Tetapi abhyasi diarahkan untuk tidak melihat cahaya dalam bentuk apapun,
misalnya seperti sebuah bola lampu atau sebuah lilin dan sebagainya. Dalam hal
ini cahaya yang muncul di sana tidak akan nyata. Tetapi orang menggambarkan
dengan spekulasi kreativitasnya sendiri. Seorang abhyasi dianjurkan untuk mulai
dengan pengandaikan cahaya belaka dengan anggapan Tuhan ada di dasarnya. Apa
yang terjadi kemudian adalah kita meditasi terhadap sesuatu yang paling halus
yang harus kita peroleh.
Metode meditasi pada hati
adalah untuk memikirkan cahaya Tuhan ada di dalam sana. Ketika kamu mulai
meditasi dengan cara ini, harap pikirkan bahwa hanya cahaya Tuhan yang ada di
dalam sana yang menarik kamu. Jangan hiraukan jika pikiran-pikiran dari luar
sering membayangimu selama meditasi. Biarkan mereka datang tetapi terus saja
lakukan pekerjaan kamu sendiri. Perlakukan pikiran-pikiran dan
gambaran-gambaran itu sebagai tamu yang tidak diundang. Bila walaupun demikian
pikrian tersebut masih mengganggu kamu, pikirkanlah bahwa itu adalah pikiran
Master, bukan pikiran kamu. Proses meditasi ini sangat efektif dan tidak akan
pernah gagal dalam memberikan hasil yang diinginkan.
Kamu hanya harus meditasi.
Kamu tidak harus berjuang dengan pikiran-pikiranmu yang biasanya datang selama
meditasi. Konsentrasi adalah sebuah hasil yang otomatis dan alami dari suatu
meditasi. Mereka yang bersikeras untuk konsentrasi ketika meditasi dan
memaksakan untuk melakukannya, biasanya akan menemukan kegagalan. Meditasi
terhadap cahaya di dalam hati seperti cahaya Tuhan sendiri yang hadir di dalam
hati. Pikirkanlah tentang DIA lagi dan lagi. Pikirkanlah DIA sampai kamu dapat
memikirkan DIA terus menerus karena sebagai
apa kamu berpikir, kamu akan menjadi seperti yang kamu pikirkan. Dalam
sistem ini meditasi hanya pada Yang Tertinggi dan abstrak, karena meditasi pada
obyek yang lebih kecil hanya dapat membawa pada prestasi atau pencapaian yang
lebih kecil, mengecewakan tujuan yang telah ditentukan.
Master saya mengakui bahwa
Yang Paling Tinggi dan abstrak sebagai sebuah obyek meditasi adalah sangat
sulit bagi seorang pemula. Oleh karena itu dia menentukan cahaya sebagai obyek
pertama, metodenya menjadi membayangkan bahwa hati diterangi dari dalam dengan
kehadiran Tuhan yang bertempat tinggal di dalam. Saya harus menekankan bahwa
ini hanyalah permulaan dan sebenarnya kita dianjurkan untuk tidak meditasi pada
cahaya seperti sebuah sumber cahaya, karena akan menghasilkan hasil yang salah.
Hal ini seperti papan menyelam di kolam renang, dimana papan tersebut
memungkinkan penyelam untuk memperoleh cukup momentum untuk berangkat dan
setelah penyelam berangkat, papan tersebut tidak mempunyai kegunaan lebih
banyak lagi buat penyelam.
Apa yang kamu alami dalam meditasi ?
Meditasi dapat didefinisikan
sebagai suatu aktivitas yang mengakibatkan hubungan erat beberapa orang dengan
Tuhan. Kita meditasi pada yang abstrak, tidak berbentuk, tidak bernama. Karena
Yang Tertinggi tidak mempunyai bentuk dan tidak mempunyai nama, tidak juga
mempunyai kwalitas atau lambang-lambang. Oleh karena itu satu ajaran yang
penting dari Master saya adalah Tuhan hanya bisa dirasakan dengan kehadirannya.
Dan kehadirannya tersebut yang kita coba untuk rasakan selama meditasi. Dan
dikatakan, saat kita meditasi dengan mata tertutup, kita mampu menyerap lebih
dan lebih banyak intisari dari Tuhan yang kita cita-citakan dan menaikkan diri
kita perlahan-lahan sampai saatnya tiba, dengan keagunganNya dan berkatNya kita
hampir serupa dengan DIA.
Cahaya di dalam hati adalah
konsep yang paling abstrak yang dapat kamu terima. Tidak mempunyai bentuk,
tidak mempunyai bahan-bahan, tidak mempunyai berat. Jadi itulah sebagai titik
permulaan, setelah meditasi kita berlangsung khusuk dan lebih khusuk, akan
mengungkapkan kepada kita dari dalam diri kita sendiri, dengan keagungan Tuhan
dan dengan usaha kita, bahwa ini adalah kesatuan dari 2 hal - siapa itu Tuhan
atau apa kekayaan Tuhan yang sebenarnya. Dan pasti ada saatnya, ketika suatu
hari kita dapat berkata : “Saya mempunyai suatu persangkaan tentang apakah
semua itu, bukan karena saya pernah melihatnya atau merabanya tetapi karena
saya sudah merasakannya.
Ini adalah pengalaman yang
paling sukar dipahami dari semua peristiwa, bahwa saya merasa suci, karena saya
adalah kesucian. Jadi Tuhan tidak dapat menjadi obyek dari pengetahuan, tidak
dapat menjadi obyek dari penglihatan, tidak dapat diungkapkan dengan penglihatan.
Tetapi seperti yang Master saya katakan, ketika kita meditasi dan meditasi
tersebut benar dan sukses seperti yang seharusnya, kita lambat laun mengambil
apapun yang dapat kita ambil dari sumber keTuhanan, dengan lambat laun
menyucikan diri kita sendiri, malahan belum sampai taraf apa-apa orang itu
dapat berkata, “Saya adalah Tuhan”. Kamu mungkin seperti Tuhan dalam setiap
hal, dalam setiap kwalitas, dalam setiap apapun yang dapat kamu khayalkan.
Namun Tuhan adalah Tuhan dan kamu tetap menjadi pengikut yang sederhana - tidak
ragu-ragu akan disucikan ke tingkat tertinggi yang memungkinkan - namun
demikian, “Dia adalah Dia, saya adalah saya !”.
Selalu coba untuk siap siaga
terhadap apa yang terjadi dan sensitivitas akan berkembang. Banyak orang
meditasi. Tetapi maaf saya harus katakan bahwa dari mereka tidak tahu apa yang
sedang berlangsung dalam sistem selama meditasi. Karena mereka tidak memperhatikan
untuk apa ini terjadi. Seseorang harus
siap siaga untuk sebuah transmisi dan tindakannya menurut sistem. Baru
kesenangan atas meditasi yang sesungguhnya dimulai. Apakah seseorang mempunyai
pengalaman atau tidak, transmisi akan bekerja dan melengkapi tugasnya. Tetapi
kegembiraan yang sesungguhnya datang saat kita mengetahui apa yang telah kita
peroleh.
Apakah biasa untuk merasa sakit kepala, marah, rasa
mengantuk yang hebat segera setelah meditasi ?
Ini tidak biasa, tetapi ini
kadang-kadang dapat terjadi. Dapat saja terjadi perasaan mengantuk jika kamu
merasa khusuk sekali di dalam meditasi. Ketika kamu merasa khusuk di dalam
meditasi kehidupan dari jiwa kita mengambil alih. Dan jadi kita ingin menjadi
tidak aktif dan oleh karenanya kita ingin berbaring dan tidur dan sesuatu
terjadi seperti demikian.
Saya juga selama beberapa
tahun merasakan sakit kepala yang hebat setelah meditasi. Makin khusuk
meditasinya, semakin kuat sakit kepalanya. Kalau sakit kepala datang, kita
membetah-betahkan atau menahan saja. Kemarahan juga kadang-kadang datang karena
alasan yang sama seperti ras mengantuk atau kelesuan. Karena menuruti meditasi
yang baik, kita berharap untuk santai dan tenang, dan ketika teman kita,
saudara-saudara datang dan mengganggu kita, kita merasa jengkel. Semua ini
dalam beberapa hal berhubungan dengan alasan yang sama. Tetapi kita tidak harus
peduli dengan hal tersebut.
Cara untuk meditasi
Ada 3 cara meditasi. Pertama,
kita duduk sebagai abhyasi dan meditasi pada cahaya di dalam hati. Kedua adalah
tingkatan yang lebih tinggi ketika kita berpikir, saya maksud ketika kita duduk
dalam meditasi dan meditasi pada bentuk Master, di dalam hati. Tahap ketiga
adalah ketika Master mulai meditasi pada abhyasi. Dan ini kejadian yang sangat
jarang terjadi. Kamu lihat seorang seperti itu harus dilahirkan dan Master
sungguh diberkati ketika dia memperoleh seorang murid pada siapa Master harus
meditasi !
Dapatkah saya meditasi pada
bentuk Master ?
Meditasi pada bentuk Master
dianggap untuk dimulai hanya jika bentuk tersebut muncul secara spontan di
hadapan kita dan itupun harus secara alami. Jika kamu mencoba memaksakan bentuk
tersebut pada dirimu sendiri untuk meditasi, ini tidaklah alami. Tentu saja
Babuji memulai meditasi pada bentuk Masternya sejak hari pertama. Untuk yang
lainnya seperti kita, kita harus menunggu sampai kesetiaan kita kepada Master
begitu besar, cinta kita kepada Dia begitu besar, baru saat itu ketika kita
mencari cahaya di dalam hati, kita melihat Dia di sana.
Yang kedua adalah saat suatu
bentuk muncul, kita harus meditasi pada seluruh bentuk, bukan hanya pada
wajahnya. Harus dari kaki sampai ke
ujung kepala, semuanya harus ada di sana. Sekarang ketika hal tersebut
dibuat-buat, dan orang mengambil bentuk Master untuk meditasi, mereka hanya
mengambil wajahnya saja. Untuk Master, Babuji, hal tersebut mungkin terjadi,
karena saat Babuji melihat Masternya, Babuji mengembangkan 100 % kesetiaan
untuk Dia. Oleh karena itu Dia dapat mulai meditasi pada bentuk Masternya. Hal
ini tidak berlaku untuk kita semua. Ada tahap ketiga. Dan itu ketika bentuk
tersebut juga menghilang dari hati. Dan saya pikir kita sampai pada tingkatan
yang Master sebut cahaya tanpa kilauan. Jadi kita mempunyai tingkat pertama
yaitu cahaya di dalam hati, ketika seseorang kadang-kadang melihat cahaya itu
sendiri sebagai sesuatu yang berkilauan. Setelah kita maju, menjadi cahaya yang
tanpa ciri-ciri apapun, hanya pikiran bahwa cahaya ada di sana.
Jadi pada tingkat pertama
kita mempunyai semacam pengilangan dari cahaya yang lebih kotor menjadi cahaya
yang halus sekali. Baru pikiran atas kesetiaan, membawa Master masuk ke dalam
hati. Dan kebanyakan jika tidak semua abhyasi, hal ini berhenti sampai di situ.
Maksud saya, pikiran tentang Master di dalam hati, kehadiran Master berlangsung
terus menerus, kamu lihatlah.
Tingkat ketiga, ketika bentuk
juga menghilang, tidak ada apa-apa di dalam hati, tidak ada cahaya, tidak ada
bentuk, tidak ada apa-apa. Saya pikir itulah yang paling sulit dan kondisi yang
sangat jarang. Ini juga sangat sulit karena harus meditasi pada yang tidak ada
apa-apanya atau tidak apa-apa sama sekali hampir tidak mungkin. Kesulitan lain
adalah kita menjadi terikat dalam cara yang emosional kepada bentuk dari Master
dan kita tidak bersedia untuk melepaskannya. Saya pikir tingkat ketiga hanya
memungkinkan saat kita dapat mencintai Master tanpa mencintai bentuk dirinya.
Saya akan menganjurkan bahwa syarat dari semua cinta, bahwa cinta atas
bentuknya dipindahkan menjadi cinta pada intisarinya yang tidak mempunyai
bentuk.
Apa yang akan kita peroleh
dengan meditasi ?
Langkah pertama daru Yoga
Sahaj Marg adalah, “Coba untuk membawa semua pikiran menjadi satu sorotan yang padat
dan memfokuskan padanya. Dan aktivitas meditasi diduga akan diperoleh di sini.
Kita mencoba untuk meditasi pada satu obyek, dan menahan pikiran di sana dengan
suatu usaha atas kemauan/hasrat. Dengan demikia menguatkan pikiran dengan
menggunakan kemauan. Dan pengulangan pemakaian kemauan, menguatkan kemauan
tersebut kepada hasil yang lebih besar. Dan ketika kita sudah mampu mencapai
ini, kita mempunyai sebuah pikiran yang telah mempunyai sebuah sorotan padat
terfokus di belakangnya, dan kemudian menjadi alat dari pembukaan rahasia dalam
banyak hal pada apapun yang kamu pergunakan akan membuka sendiri.
Dengan memasterkan kemampuan
untuk berpikir terus menerus atas sesuatu, saya memperoleh pengaturanyang
teratur terhadap pikiran saya sendiri. Sekarang saya mempunyai kemungkinan
untuk menggunakan pikiran kemanapun saya pilih. Ini mampu menyatakan kepada saya
kebenaran dari apapun yang saya cari. Jadi pada puncaknya meditasi tidak dapat
melakukan apa-apa tetapi dijalankan sebagai alat untuk pembukaan rahasia.
Karena pikiran disempurnakan, pikiran diatur dan pikiran menjadi satu titik dan
sekarang saya dapat menggunakan untuk segalanya. Kecuali untuk mengetahui
Tuhan, karena Tuhan bukanlah sebuah obyek, tidak dapat menjadi obyek dari
konsentrasi. Oleh karena itu tidak ada konsentrasi dapat pernah mengungkapkan
kehadiran Tuhan. Konsentrasi tidak dapat melakukan apa-apa tetapi menampakkan
yang mana yang dalam warna sebenarnya.
Dalam meditasi kita masuk
menuju pusat, melihat ke dalam hati. Untuk membuat ini mungkin, kita katakan,
“Bayangkan cahaya suci,” kehadiran cahaya ada di sana. Ini hanya pengandaian
belaka. Karena ini sesuatu pada apa untuk memfokuskan perhatian saya dan
melatih pikiran saya untuk melihat ke dalamnya. Dan ketika saya sudah melatih
pikiran saya untuk melihat ke dalam, ini dapat terjun ke dalam keabadian tanpa
mencari sebuah obyek. Karena di sana tidak ada obyek. Pusat bukanlah sebuah
tempat. Itu bukanlah apa-apa. Itu bukanlah sebuah lokasi dalam rauangan atau
dalam waktu. Jadi bagaimana untuk mencarinya ? Bagaimana untuk menunggunya ?
Bagaimana untuk memintanya? Kapan? Bagaimana? Mengapa? Semua ini mudah ketika
kita duduk dalam meditasi.
KEBUTUHAN
AKAN SEORANG GURU
“Di dalam spiritualiti kita butuh
seorang guru melebih segala sesuatu
karena Dialah sistem yang hidup !
Kekuasaannya adalah kekuasaan yang hidup
!
Pertumbuhannya adalah sebuah pertumbuhan
yang hidup yang kita imbangi
dengan pertumbuhan kita sendiri.
Jadi spiritualiti adalah sebuah proses.
Adalah sebuah metode pelatihan.
Ini adalah sebuah jalan kehidupan.
Dan ini membawa kita kepada apa yang
Master namakan Kenyataan.
Kemudian kamu bejalan terus menerus.
Kenyataan membawa kepada kebahagiaan.”
SETIAP MEDITASI ADALAH SEBUAH LATIHAN
DALAM KEMATIAN
Dalam agama Hindu, kami
mempunyai anggapan bahwa pada saat seorang anak dilahirkan, berarti ia telah
mulai untuk mati. Menurut saya, ini adalah suatu kenyataan. Tidak berarti ia akan meninggal 60 tahun
kemudian atau 100 tahun kemudian. Ia sudah memulai untuk meninggal. Hal ini
seperti saat kamu memutar sebuah jam, maka jam tersebut telah memulai untuk
istirahat.
Jadi kapankah kematian ?
Kematian adalah saat kamu dilahirkan. Dengan efektif inilah kematian. Kelahiran
adalah kematian. Tentu saja akan memerlukan waktu. Semuanya akan diambil. Tidak
ada apa-apa lagi. Mungkin memerlukan waktu 60 tahum, mungkin 3 hari, mungkin 17
tahun, mungkin 124 tahun. Tetapi kematian telah terjadi. Pada saat kamu
dilahirkan, kamu benar-benar telah mati. Tetapi kita berpikir inilah kehidupan.
Sekarang menurut kebalikannya, pada saat saya mati, kehidupan saya dimulai. Itu yang saya takutkan, ini yang saya suka. Sekarang lihatlah
betapa bodohnya pendapat ini.
Kita dilahirkan karena kita
mempunyai samskara tertentu yang membuat perlu bagi kita untuk datang dan hidup
lagi, dan belajar pelajaran yang kita harus pelajari lagi. Kesalahan-kesalahan
yang kita telah perbuat di masa lampau pada jalan kita, jalan evolusioner kita,
harus kita perbaiki.
Jadi dalam kehidupan ini ada
sebuah tujuan, ketika kita tidak dapat belajar lagi, ketika kita sudah penuh
seperti yang seharusnya. Sehingga jiwa dengan kebijaksanaannya yang tidak
terbatas berkata, “Cukup, sekarang saya harus berubah”. Jiwa akan mengosongkan
tubuh ini, dan jika harus kembali lagi untuk belajar pelajaran-pelajarannya,
maka jiwa akan memilih lingkungan yang berikutnya, tubuh yang berikutnya, semua
yang diperlukannya. Jadi inilah pilihan kita. Kita memilih berapa lama kita
harus hidup, dimana kita harus hidup, pada siapa kita harus dilahirkan. Jiwalah
yang memilih segalanya.
Tetapi apa yang terjadi ?
Setelah kit dilahirkan, kembali dunia yang diberkati ini menguasai kita.
Kembali keinginan-keinginan mulai tumbuh subur, godaan mulai muncul, dan
pelajaran yang sudah dibuat menjadi hilang dan kita sekarang berada di jalan
yang salah, sehingga pelajaran tentang kehidupan tidak dipelajari. Kehidupan
kita menjadi sia-sia. Dengan demikian kematian kita menjadi sia-sia, karena
kita mati hanya untuk hidup lagi. Kita mati agar kita dapat membangun untuk
diri kita sendiri kesempatan baru untuk berkembang. Dan kesempatan itu kita
sendiri yang merusaknya.
Jika kita berpikir tentang
kematian dengan cara yang benar, kita harus mengatakan kepada diri kita
sendiri, “Kita telah membuang-buang hidup kita, marilah kita jangan
membuang-buang kematian kita”. Tahukah kamu ini harus menjadi pikiran kita yang
terakhir. Karena apa yang tidak dapat saya capai dalam hidup, tentu saja dapat
saya capai dalam kematian lagi, jika saya tahu apa yang saya lakukan. Oleh
karena itu pada saat kematian, perlu untuk paling tidak ‘sadar akan tujuan dan
mati’.
Untuk memastikan bahwa kita
mempunyai pikiran yang benar pada saat pelepasan, semua hal inilah yang harus
kita lakukan - Meditasi, Ingatan terus menerus, mengembangkan cinta untuk
Master. Jadi jika kita telah menetapkannya sebagai kebenaran yang terus menerus
dalam kehidupan kita, pikiran tersebut tidak dapat meninggalkan kita pada saat
kita mati. Kita harus mati dengan pikiran dan kondisi ini.
Dan oleh karenanya tidak ada
lagi pertanyaan mengenai dilahirkan kembali dan tidak diangkat. Agama Hindu
berkata, bahkan jika kamu tidak mampu melakukan ini, tetapi pada akhir
kehidupan kamu dan pada saat itu kamu mampu berpikir tentang Tuhan dalam
bentuknya yang mutlak, yang mana tidak berbentuk, tidak ada lambang-lambang,
keberadaannya tidak bernama, maka hal ini juga dimungkinkan terjadi.
Tahuka kamu bahwa kematian tidaklah ada. Jika saya melepaskan
kemeja saya dan meletakkannya di keranjang baju, hal ini tidak berarti semua
sudah mati. Tidak juga berarti saya telah mati. Kedua-duanya masih ada. Yang
terjadi hanyalah mereka tidak bersama-sama. Kemeja ada di suatu tempat, saya
ada di suatu tempat lain. Apa yang harus dikhawatirkan ? Apa yang harus
ditakutkan ?
Selama kita takut untuk mati,
kit tidak akan dilepaskan, tetapi kita akan terus dipenjara di dalam lingkaran
kelahiran dan kematian yang mana sangat kita takutkan. Ini berarti seseorang
yang takut untuk mati akan harus mati lagi dan mati lagi sampai dia kehilangan
ketakutannya.
Setiap meditasi adalah sebuah
pelatihan untuk mati. Karena saat kamu pergi sangat dalam, masuk ke dalam
dirimu sendiri dan setelah itu kamu keluar dan berkata, “Saya sudah terserap.
Saya tidak tahu dimana saya. Saya bahkan tidak tahu apakah saya sedang tidur
atau sedang meditasi.” kamu sungguh -sungguh tidak di sana. Dalam arti kamu
mati di dalam kehidupan ini. Oleh karena itu meditasi adalah latihan di dalam
kematian. Dan jika kamu telah melakukan ini dengan benar, kita seharusnya
menjadi tuan dari kematian, tuan atas tindakan kematian, seseorang dapat mati
ketika dia menginginkannya, seseorang dapat mati ketika dia memilihnya, kembali
lagi dan kembali lagi jika dia menginginkannya. Jadi kematiannya bukanlah
benar-benar sebuah kematian.
“ITU yang tidak pernah
terjadi, seharusnya tidak pernah ada : ITU yang hari ini harus ada dan akan
pernah ada,” kata sebuah Upanishad kuno. Jiwa adalah abadi. Jiwa adalah bagian
dari intisari yang suci, yang terakhir, yang nyata, yang bersifat keTuhanan.
Tuhan tidak dilahirkan, Dia
tidak mati. Oleh karena itu saya tidak dilahirkan, saya tidak dapat mati. Semua
yang saya lihat dan alami atas kelahiran dan kematian adalah problem saya yang
dijatuhkan kepada saya dengan pengamatan saya, orang-orang dilahirkan dan
orang-orang mati. Oleh karena itu saya berpikir saya dilahirkan dan saya akan
mati. Kenyataannya adalah tubuh saya masuk ke dalam kehidupan dan akan
berhenti. Saya ini abadi.
Satu-satunya cara untuk mengatasi
kematian adalah
jatuh pada kakinya dan berkata,
“Master,
bawalah saya: sebelum kematian mengambil saya,
Engkau
bawalah saya.”
Kamis, 09 Februari 2012
Galery Prawedding
Home
Pada
era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mampu
menggunakan teknologi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Saat ini,
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu menggunakan Teknologi
dengan baik, contohnya saja dalam hal pengoperasian komputer,
masih
banyak yang belum menguasai Microsoft Office, sehingga Sumber Daya
Manusia yang ada belum mencapai tingkat yang sesuai dalam menghadapi era
globalisasi saat ini. Pihak sekolah, menjadikan TIK (Teknologi
Komunikasi dan Informasi) sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari
siswa. Dan belum semua guru mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses
pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran menjadi monoton dan
membosankan.
Namun
saat ini, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dsb,
sudah mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran mereka.
Contohnya saja, sudah adanya Sekolah yang menerapkan E-learning dalam
proses pembelajaran mereka. Adanya sekolah yang menerapkan pendidikan
jarak jauh yang membantu daerah-daerah terpencil agar mampu meraih
pendidikan yang sebanding dengan mereka yang ada di kota-kota besar.
Masalah
besar yang masih ada saat ini diantaranya adalah fasilitas dan
kemampuan sumber daya manusia. Fasilitas untuk mendukung adanya
pendidikan jarak jauh masih jauh melampaui biaya yang dimiliki pihak
sekolah. Tidak semua sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut dengan
biaya yang sedikit. Sumber daya guru yang masih sedikit dalam memiliki
kemampuan mengoperasikan komputer dan program-program E-Learning. Adanya
rasa “gengsi”
guru untuk merubah pola mengajar mereka yang tradisional menjadi
pembelajaran berbasis aneka sumber termasuk media pembelajaran juga
merupakan salah satu kendala dalam pengintegrasian TIK. Alasan yang
selalu ada yaitu kurangnya mereka menguasai media, dan ketidakmampuan
itu terkadang tidak mau mereka hilangkan dan tidak mau mempelajari
bagaimana media tersebut bekerja membantu proses pembelajaran.
Masalah-masalah ini yang selalu menjadi kendala dalam mengintegrasikan
TIK ke dalam proses pembelajaran.
Berbeda
jauh dengan integrasi teknologi komunikasi dan informasi di kota-kota
besar. Adanya pelatihan-pelatihan dan rasa keingintahuan guru untuk
menguasai komputer membantu mereka untuk mengintegrasikan TIK dalam
proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang ada tidak lagi
monoton, seperti penggunaan Power Point dalam pelajaran sejarah; adanya
CD pembelajaran dalam pembelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris,
dsb; adanya penggunaan audio dalam proses pembelajaran Listening pada
pelajaran Bahasa Inggris dengan disediakannya Lab Bahasa pada beberapa
sekolah; penggunaan Website (baik yang berbayar maupun tidak, misalnya
Blog, dsb) pada beberapa sekolah yang mengerti manfaat website tersebut
bagi siswa dan sekolah; juga dengan adanya pendidikan jarak jauh
tentunya dengan didirikannya Universitas Terbuka dan SMP Terbuka.
E-Learning saat ini menjadi satu kebutuhan penting dalam proses
pembelajaran agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Tinggal
bagaimana pemerintah mengalokasikan dana pendidikan secara tepat dan
merata agar terpenuhinya pemerataan pendidikan dan mengurangi
kesenjangan pendidikan yang ada di kota besar dan daerah terpencil.
|
Langganan:
Postingan (Atom)